Tanggapi Hasto, Samad Bereaksi: PDIP Sakit Hati Orang Kepercayaan Mega, BG Jadi Tersangka

FASTNEWS, Jakarta (23/1) - Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Abraham Samad akhirnya menanggapi pernyataan Plt Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto. Apa jawaban Samad? "PDIP sakit hati karena orang kepercayaan Megawati yaitu BG dijadikan tersangka rekening gendut. Maaf saya tidak pernah berpolitik apa yang di kicaukan oleh saudara Hasto Kristyanto adalah Fitnah!!" dalam akun Fanpage-nya DR. Abraham Samad SH. MH di abrahamsamad.kpk beberapa saat lalu.
Tak pelak, posting ini mendapat tanggapan dalam sejam langsung mencapai rata 110 komentar, setengah hari sudah 550 lebih. Rata-rata memberi dukungan kepada Samad untuk terus memberantas koripsi, meski di lingkar penguasa sekalipun.
Sebelumnya, Plt Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto yang mengumpulkan wartawan di Rumah Cemara dan membawanya ke Apartemen Capital Residence di bilangan SCBD hanya untuk membeberkan bahwa Samad bermanuver untuk menjadi Cawapresnya Jokowi. Setidaknya, pernyataan Hasti itu bisa disimpulkan, ada benang merah ketika KPK menjadikan Budi Gunawan tersangka, gara-gara Samad tak jadi Cawapres Jokowi saat Pilpres lalu akibat dijegal Budi Gunawan. "Karena saya telah lakukan penyadapan. Saya tahu yang sebabkan kegagalan saya ini jadi cawapres adalah Budi Gunawan. Terima kasih ya," beber Hasto menirukan Abraham Samad saat itu dalam keterangan persnya di Rumah Cemara.
Jadi, Samad gagal jadi Cawapres gara-gara ulah Komjen Pol Budi Gunawan yang disebut Samad sebagai orang kepercayaan Megawati itu. Sedangkan Budi Gunawan, pernah diberitakan tertangkap kamera bersama petinggi PDIP Trimedya Panjaitan yang ngakunya "kebetulan kepergok" dengan komisioner Komisi Pemilihan Umum (KPU) Hadar Hafiz Gumay di restoran Sate Senayan Menteng. Peristiwa ini menjelang, debat capres, sehingga dikaitkan dengan bocornya pertanyaan yang akan disampaikan dalam debat antara Jokowi dengan Prabowo Subianto.
Dalam keterangan persnya itu pula, Hasto mengatakan, pihaknya yaitu elite PDIP dan Nasdem melakukan lebih dari lima kali pertemuan dengan Samad yang disebutnya menawarkan diri menjadi calon wakil presiden (cawapres) bagi capres Joko Widodo atau Jokowi. Pertemuan puncak tersebut terjadi pada detik-detik terakhir penutupan pendaftaran capres dan cawapres 2014. Sebelum tanggal 19 Mei, kata Hasto, Jokowi berserta partai pendukung sepakat menetapkan wapres Jokowi adalah Jusuf Kalla (JK), bukan Abraham Samad. "Jam 12 malam tanggal 19 Mei itu saya ditugaskan Jokowi bertemu Abraham Samad. Sampaikan bahwa Jokowi sudah putuskan JK sebagai wapresnya, tanpa tekanan dari siapapun," terang Hasto. (FN-04)
Sumber : fastnews.com

0 komentar:

Posting Komentar

Tinggalkan pesan dan kesan anda ,Insya Allah kami akan memperhatikannya