Komnas HAM: Jika Konsisten Berantas Korupsi, Jokowi Batalkan Budi Gunawan

Hebohnya pencalonan Budi Gunawan sebagai KAPOLRI telah memancing berbagai spekulasi dan tanggapan dari barbagai pihak, salah satunya adalah Komnas HAM, seperti yang dilaporkan REPUBLIKA.CO.ID, berikut ini  : JAKARTA—Komisi Nasional Hak Azasi Manusia (Komnas HAM) mendesak Presiden Jokowi untuk membatalkan Komjen Budi Gunawan untuk dilantik sebagai Kapolri.

“Jika konsisten dengan komitmennya dalam menegakkan hukum dan pemberantasan korupsi, sejak ditetapkan sebagai tersangka oleh KPK, seharusnya Presiden Jokowi membatalkan Komjen Pol Budi Gunawan sebagai calon Kapolri,” jelas Wakil Ketua Komnas HAM Siane Indriani, Sabtu (17/1). 

Meskipun bersifat ad hoc, Siane melihat, selama ini KPK terbukti dianggap sebagai lembaga yang paling kredibel di mata masyarakat dalam pemberantasan korupsi.

Dengan mandat dan kewenangannya yang begitu besar, imbuhnya, KPK tidak akan gegabah menetapkan seseorang sebagai tersangka tanpa bukti yang sangat kuat.

Meskipun menghargai azas praduga tidak bersalah, ketika ditetapkan menjadi tersangka oleh KPK, sudah cukup kuat menjadi dasar bahwa calon Kapolri  diragukan memimpin institusi penegak hukum.

“Presiden seharusnya memilih Kapolri yang bersih dari segala bentuk indikasi pelanggaran hukum, khususnya korupsi dan pelanggaran HAM,” jelas Siane.
Data Komnas HAM selama tujuh tahun berturut-turut, institusi Polri menduduki peringkat pertama yang diadukan sebagai aktor pelanggar HAM.  Tahun 2014, dari 6.527 berkas pengaduan yang masuk lebih dari 33 persen atau 2.200 berkas kasus berkaitan dengan polisi.

Kasus pelanggaran HAM rata-rata dialami oleh rakyat kecil yang lemah dan miskin. Mereka mengadukan tindakan pelanggaran HAM aparat kepolisian, baik penyiksaan untuk mendapatkan pengakuan dalam proses penyidikan, diskriminatif dalam penyelesaian kasus, melakukan kriminalisasi dan kekerasan karena membela korporasi.

“Maka, kalau Kapolri diragukan integritasnya karena tindak korupsi, penegakan hukum dan HAM akan hanya menjadi isapan jempol belaka,” cetus Siane.

0 komentar:

Posting Komentar

Tinggalkan pesan dan kesan anda ,Insya Allah kami akan memperhatikannya